JUAL ALAT BANTU PRIA,WANITA,VIBRATOR,DILDO,KONDOM,OBAT KUAT !!!

Pasangan Ogah Ngeseks, Apakah Salah Saya?

Detail Berita

Fitri Yulianti - Okezone

ANDA berdandan seksi dalam balutan gaun mini merah, sepatu hak tinggi, dan bergaya sensual untuk mengajak suami makan malam romantis di restoran favorit. Selanjutnya, Anda bersiap mengajaknya ke ranjang.

Ternyata, romantisme hanya terjadi di restoran. Ketika sampai di rumah, mood-nya sudah berubah. Ia segera berkutat di depan komputer untuk menyelesaikan urusan bisnis yang lupa dia kerjakan.

Anda menunggu dengan sabar sambil membujuk "Ayo, ke ranjang." Akhirnya, dia mematikan komputer lalu menuju ranjang. Tapi saat dia mengulurkan tangan untuk menyentuh, tiba-tiba dia berkata, "Aku sangat lelah. Aku perlu tidur sekarang. Kita bercinta besok saja ya?".

Mungkin Anda pernah mengalaminya. Anda mencoba mendorong gairah seks pasangan, tapi yang diterima selalu sikap dingin.

“Gairah seks, hasrat seks, fantasi seks, dan perilaku seks adalah hal yang kompleks. Setiap kita memiliki keunikan tersendiri,” kami Dr John Money, seksolog, dan psikolog.

Kita benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dalam kesadaran orang lain. Kita tidak tahu apa fantasi yang bersembunyi di otak orang lain. Kita tidak tahu apa gambar atau kata-kata apa yang bisa memicu pusat kesenangan di otak mereka. Kita juga tidak tahu kata-kata atau tindakan seperti apa yang bisa menurunkan minat seks orang lain.

Pikirkan tentang keinginan, dan minat seks Anda. Apakah Anda memiliki fantasi seksual tentang seseorang atau sesuatu? Lantas, bagaimana membangkitkan gairah seks pasangan yang mulai redup?

Solusinya bisa sederhana, juga kompleks. Cara bisa meliputi kata-kata, bahasa tubuh, dan sentuhan, baik dalam diri Anda maupun pasangan. Komunikasi adalah kuncinya.

Perhatikan, dengarkan, dan uraikan makna dari apa yang Anda lihat, dengar, dan rasakan dari pasangan. Cari tahu masa lalu pasangan yang mungkin memengaruhi keinginan seksnya kini, cari tahu apa yang bisa merangsang gairah seksnya, dan sebagainya. Ketika Anda merangsang tubuhnya, bayangkan diri seperti orang buta saat menemukan seperti apa bagaimana kulit seseorang.

Perlu diingat bahwa ada suatu masa dalam hubungan ketika gairah seks mulai berkurang, karena pasangan Anda sudah akrab dan lebih nyata bagi Anda. Juga, karena Anda menghabiskan lebih banyak waktu bersama, maka kepribadian Anda menjadi lebih jelas baginya (emosional juga bisa menjadi masalah seks). Apa yang tampaknya menarik untuk Anda di awal pernikahan bisa jadi membosankan.

Kalau itu yang terjadi, Anda tidak bisa memaksa pasangan untuk merasakan kembali gairah atau keinginan seks seperti dulu. Itu mengapa suami disebut pasangan karena dalam seks, dibutuhkan dua orang untuk menciptakan hubungan. Mulai dari Anda sebagai pihak yang bisa memonitor perilaku diri dengan menciptakan suasana penuh kasih dan sensual.

Setelah Anda cukup berusaha, mungkin sudah saatnya untuk mundur, untuk mencari bantuan konselor dan terapis seks. Jika pasangan menolak, mungkin Anda pergi sendiri saja untuk melewati beberapa sesi, untuk me-review apa yang terjadi dalam hubungan dengan profesional.

Terkadang, masalahnya bukan soal seks, tetapi akibat stres dari masalah kehidupan lainnya. Masalah keuangan, pekerjaan, rumah, kesehatan, anak-anak, orangtua, dan sebagainya tentu bisa menjadi pemicu stres. Dan, salah satunya bisa memengaruhi kehidupan seks.

Memahami pasangan memungkinkan adanya ruang dan waktu yang diperlukan untuk mengembalikan gairah seks. Sebaliknya, memberi tekanan tentu akan membuat pasangan makin stres dan memperburuk masalah.

“Selalu ada faktor-faktor spesifik yang mempunyai efek tertentu. Temukan apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana mencapai kembali hati pasangan,“ tukas Dr John.
(nsa)
Share